REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau pembangunan jalan inspeksi di pinggir Kali Sentiong, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (21/4). Jalan ini sudah dibangun sejak empat bulan lalu dan kini sedang dalam tahap penyelesaian.
Namun, di tengah tahap akhir pembangunan jalan, pemerintah provinsi rupanya belum menyelesaikan pembayaran pada warga yang rumahnya tergusur akibat proyek tersebut. Salah satu warga, Endang mengaku, pemerintah belum mengganti tanah miliknya seluas 50 meter.
"Pemerintah janjinya akhir bulan mau dibayar. Kalau enggak dibayar juga saya mau bangun rumah lagi di sini," ujarnya mengancam.
Saat Jokowi meninjau lokasi, sejumlah pekerja masih memasang trotoar pembatas jalan. Selain itu, area kosong di pinggir jalan juga belum ditanami pepohonan.
Calon presiden yang diusung PDIP itu mengatakan, jalan inspeksi tersebut memiliki panjang 1,5 kilometer dan lebar 10 meter. Jalan ini, kata dia, terbentang dari Jembatan Marto sampai Jembatan Martadinata.
"Jalan seperti ini akan nyambung terus sampai Jalan Benyamin Sueb," ujar Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Dia menjelaskan, sebelum dibangun jalan inspeksi, lahan di pinggir Kali Sentiong tersebut mulanya dipenuhi rumah-rumah warga.
Kemudian, pemerintah melakukan sosialisasi agar warga mau dipindah ke Rumah Susun Komarudin. Kini, lahan bekas rumah warga sudah dibangun jalan yang bisa dipergunakan sebagai jalan umum.
Menurut Jokowi, semua kali yang ada di Jakarta akan dibangun jalan inspeksi seperti itu. Gunanya agar bantaran kali tidak diduduki warga. Selain itu, agar ada jalan untuk eskavator apabila ingin mengeruk lumpur yang berada di dasar kali.