REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemerintah AS memiliki indikasi Suriah menggunakan bahan kimia beracun, klorin, bulan ini. Departemen Luar Negeri AS sedang menyelidiki apakah pemerintahan Bashar Assad tersebut bertanggung jawab.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (23/4), mengatakan indikasi penggunaan ditemukan di Kfar Zeita di provinsi Hama. Aktivis Suriah melaporkan helikopter menjatuhkan gas klorin di kota itu pada 11 dan 12 April.
Klorin tidak termasuk dalam prioritas bahan kimia yang dilaporkan Suriah kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang berada di bawah perjanjian Rusia-AS.
Pemerintah dan oposisi saling menyalahkan atas insiden yang terjadi di Kfar Zeita. Kedua pihak menyatakan lebih dari 100 orang terluka.
Media pemerintah menuduh kelompok Nusra Front yang melakukan serangan dan berencana menyerang wilayah lain di Suriah. Sedangkan aktivis oposisi menuding pasukan loyalis Presiden Bashar al-Assad berada di balik serangan itu.