Jumat 25 Apr 2014 07:43 WIB

JK Jadi Cawapres Jokowi, Golkar: Tak Masalah

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Dewan Masjid Jusuf Kalla berpidato saat membuka
Ketua Dewan Masjid Jusuf Kalla berpidato saat membuka "Islamic Book Fair 2014" di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (28/2). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Partai Golongan Karya (Golkar) mengaku tidak mempermasalahkan jika salah satu kadernya, Jusuf Kalla (JK) menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Indonesia tahun 2014 yaitu Joko Widodo alias Jokowi. Namun Gokar menekankan bahwa ada syarat-syarat yang harus dipenuhi JK.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Pemenangan Pemilu Jawa III Partai Golkar, Zainudin Amali memberikan lampu hijau jika JK nantinya benar-benar menjadi pendamping Jokowi yang notabene berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Tidak masalah kalau memang JK jadi cawapres Jokowi. Toh Golkar sudah terbiasa dengan hal seperti itu,” katanya saat ditemui wartawan disela-sela rapat pleno rekapitulasi dan penghitungan suara pemilihan umum legislatif 2014 tingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Surabaya, Kamis (24/4) malam.

Dia mencontohkan, saat pemilihan umum presiden (pilpres) periode 2004 dan 2009 lalu, JK menjadi cawapres yang bukan diusung Partai Golkar. Meski mengizinkan, namun Partai berlambang beringin itu menegaskan bahwa ada sejumlah mekanisme partai yang berlaku dan harus dipenuhi jika kadernya ingin menjadi cawapres yang non-partai Golkar.

Dia menyebutkan, jika kader itu menjabat struktural kepengurusan partai, maka kader itu harus melepaskan jabatannya dan tidak membawa nama partai.  “Sedangkan untuk kader non-struktural memberitahukannya ke pimpinan pusat, khususnya ke Ketua Umum DPP. Izin lah,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan suara kader Golkar yang terpecah karena ada dua kader Golkar yang bersaing jadi capres maupun cawapres, Zainudin menegaskan hal itu tidak akan terjadi. “Kami biasa berbeda. Jadi kami akan tetap solid dan tidak terpecah,” katanya.

Ia yakin kadernya akan mentaati keputusan partai dengan mendukung dan memenangkan capres dari partainya sendiri yaitu Aburizal Bakrie. “Kami yakin tetap solid karena kader sudah mengerti siapa calon yang diusung,” ujarnya.

Sebelumnya, nama JK santer disebut-sebut sebagai cawapres pasangan Jokowi untuk bertarung dalam Pilpres yang akan digelar pada 9 Juli 2014 mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement