REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dua pelajar sekolah dasar dilaporkan terseret arus Sungai Kaligintung, Desa Pagerandong, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang hingga saat ini masih dalam pencarian tim "search and rescue" (SAR) gabungan.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, peristiwa yang dialami Khana Sherlina (11) dan Dinda (10) itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB," kata Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap, Tri Joko Priyono, di Cilacap, Jumat sore.
Saat itu, kata dia, korban bersama rombongan SD Negeri 1 dan 2 Pagerandong, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, sedang jalan-jalan di pinggiran Sungai Kaligintung.
Akan tetapi saat menyeberangi sungai itu, lanjut dia, kedua korban terpeleset dan jatuh ke sungai hingga akhirnya hilang terseret arus.
"Kami baru menerima info tersebut pukul 15.00 WIB dari Pos SAR Purbalingga, Pak Kendar," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya segera memberangkatkan 10 personel Basarnas Pos SAR Cilacap menuju lokasi kejadian guna membantu SAR Purbalingga yang lebih dulu melakukan pencarian terhadap korban.
Menurut dia, personel Basarnas tersebut dilengkapi dengan peralatan pertolongan di air perahu "rafting", pelampung, dan peralatan selam lengkap.
Sementara itu, Kendar mengatakan bahwa peristiwa yang dialami Khana Sherlina dan Dinda terjadi saat arus Sungai Kaligintung dalam kondisi deras.
"Mereka memang menyeberangi bagian sungai yang dangkal, namun arusnya sangat deras. Sementara di bagian bawah sungai terdapat kedung dengan kondisi air yang tenang dan kedalamannya sekitar 4 meter," katanya.
Ia mengatakan warga sekitar lokasi kejadian sempat marah kepada pihak sekolah karena membiarkan murid-muridnya jalan-jalan di sekitar Sungai Kaligintung yang sedang berarus deras.
Tim SAR gabungan yang terdiri Basarnas Pos SAR Cilacap, SAR Purbalingga, Kepolisian Sektor Kaligondang, serta dibantu warga dan keluarga korban pada Jumat siang melakukan pencarian di pinggiran sungai ke arah barat dan timur sejauh 3 kilometer, namun kedua korban belum ditemukan.