REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesiapan semua pihak dibutuhkan agar Indonesia mampu bertahan menjadi bagian Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community).
Country Policy and International Advocacy Coordinator Oxfam GB Indonesia Programme, Roysepta Abimanyu mengatakan strategi menghadapi MEA tidak bisa hanya dilakukan di pusat. Strategi ini juga harus disosialisasikan ke pemerintah propinsi. "Kalau mereka tidak mengerti, nanti bisa ditekan sama yang lain," ujarnya di Hotel Amaris, Rabu (30/4).
Namun Roysepta mengakui bahwa hambatan birokrasi masih ada. Apalagi jika pemerintah masih berharap banyak lonjakan investasi saat MEA berlangsung. Untuk itu perlu juga dipikirkan mekanisme bertahan untuk menghadapi besarnya tekanan yang akan datang lewat MEA.
Selama ini petani disebut sebagai pihak yang kurang disiapkan untuk menghadapi era MEA. Padahal sebagai produsen pangan utama, seharusnya ada upaya untuk membuat petani paham mengenai ketatnya persaingan yang akan terjadi nanti.