REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Politisi muda Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Laskar Barisan Amanat Nasional (DPP Laksamana), Syafrudin Budiman, menilai poros Islam mampu menyaingi 'poros Joko Widodo' ataupun 'poros Prabowo Subianto'. Tapi sayang, katanya, parpol Islam saat ini tidak mempunyai nyali untuk membentuk Poros Islam.
"Kalau mau, Poros Islam itu sebenarnya bisa menandingi Poros Jokowi maupun Poros Prabowo. Tapi, rupanya parpol-parpol Islam tidak memiliki nyali untuk itu. Mereka lebih merapat ke poros yang sudah ada," katanya di Surabaya, Kamis.
Padahal, katanya, poros yang sudah ada akan sulit memberikan posisi strategis pada parpol Islam bila merapat dengan poros yang sudah ada.
"Memang ada beberapa politisi parpol Islam yang merasa optimistis mendapatkan posisi cawapres dengan merapat ke poros yang sudah ada," katanya.
Namun, katanya, optimisme itu sulit terwujud karena poros yang sudah ada tidak akan memberikan posisi cawapres kepada parpol Islam seperti PKB, PAN, PKS, PPP, dan PBB, kecuali hanya posisi menteri.
"Padahal, koalisi parpol Islam itu sudah cukup mengusung calon sendiri dengan perolehan suara quick count sementara yakni PKB 9,02 persen, PAN 7,6 persen, PKS 6,8 persen dan PBB 1,6 persen,'' katanya. ''Itu sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan capres-cawapres.''