Jumat 02 May 2014 17:32 WIB

Petani: Setop Impor Bawang Merah

Bawang Merah
Foto: Republika/Prayogi
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Para petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, meminta pemerintah untuk menghentikan impor bawang merah.

Manajer Koperasi Nusantara Jaya yang menjadi salah satu pengelelola petani bawang merah di Cirebon, Mudatsir, Jumat, mengatakan, para petani di Cirebon minta supaya impor bawang merah segera dihentikan karena produksi lokal melebihi kebutuhan pasar.

Persediaan bawang merah melebih permintaan pasar, kata dia, harga bawang merah tersebut rendah hingga dibawah modal tanam petani kini hanya dijual Rp7 ribu per kilogram, eceran di pasar tradisional kisaran Rp12 ribu per kilogram.

Ia menambahkan, modal tanam bawang merah kini bisa mencapai Rp10 ribu per kilogram, selain bibit mahal butuh biaya tambahan untuk memberantas hama pengganggu saat kondisi cuaca tidak menentu.

Sementara itu Riwad, petani bawang merah menuturkan, persediaan bawang merah dari petani melimpah ditambah pasokan impor semakin tidak dibatasi dampaknya harga anjlok.

Ia menambahkan, harga jual bawang merah untuk eceran sekitar Rp12 ribu, sedangkan modal tanam petani diperkirakan mencapai Rp10 ribu sehingga mereka sulit memperoleh keuntungan.

Dikatakannya, melimpahnya bawang merah impor menyebabkan persediaan pasar melebihi kebutuhan konsumen, dampaknya harga jual bawang merah dibawah modal tanam, sehingga petani merugi.

"Tingginya modal tanam bawang merah mencapai Rp10 ribu per kilogram, karena bibit mahal ditambah pupuk dan biaya olah lahan, kini harga jual hanya Rp8 ribu per kilogram tingkat petani,"katanya.

Persediaan bawang merah tinggi tidak sebanding dengan permintaan pasar, kata dia, sebelum impor harganya menguntungkan karena bisa menjual diatas modal tanam.

Budidaya bawang merah di Pantura mulai Kabupaten Indramayu, Cirebon, Tegal dan Brebes cukup diminati para petani setempat, tetapi kendalanya mereka sering merugi saat bawang merah impor melimpah.

"Tanam bawang merah saat penghujan biaya perawatan cukup tinggi, karena jika dibiarkan biasanya serangan ulat merusak tanaman bawang merah tersebut," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement