Jumat 02 May 2014 20:09 WIB

Istiqlal, Lebih dari Sekadar Masjid Agung (2)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri
Masjid Istiqlal, Jakarta.
Foto: IST
Masjid Istiqlal, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, -- Perpustakaan ini berada di lantai dasar masjid. Seperti perpustakaan pada umumnya, ketika memasuki area perpustakaan, pengunjung akan disambut deretan rak buku bertingkat-tingkat dan meja baca.

Di pojok kiri perpustakaan disediakan ruang menonton film lewat proyektor. Film yang diputar biasanya tentang pengetahuan umum dan keislaman.

Ruangan ini banyak dimanfaatkan oleh siswa madrasah. Tentu saja, dalam menonton film mereka harus didampingi guru atau petugas perpustakaan.

Istiqlal, kata Mubarok, ingin menjadi bagian dari peningkatan kualitas pemikiran masyarakat Islam. Karena itu, perpustakaan mutlak diperlukan.

Istiqlal, menurutnya, tak boleh hanya menjadi ajang pamer simbol-simbol agama. Terlalu dangkal untuk mengidentikkan Istiqlal dengan kata besar dan megah.

Sebab, kejayaan Islam disebabkan kualitas pemikiran dan kesalehan para penganutnya. “Maka, perpustakaan ini pun didirikan karena salah satu kewajiban umat adalah membaca,” ujarnya.

Kepala Perpustakaan Islam Istiqlal, M Amin Abu Bakar, menambahkan, koleksi buku di perpustakaan tersebut berjumlah 35 ribu eksemplar dengan rincian 60 persen buku keislaman dan 40 persen buku umum. Sedangkan, anggota perpustakaan berjumlah 2.000 orang yang terdiri atas kalangan pelajar dan umum.

“Perpustakaan ini didatangi pengunjung rata-rata 100 orang per hari, didominasi siswa madrasah dan mahasiswa dari kawasan Jakarta,” kata Amin.

Ia mengakui, Perpustakaan Islam Istiqlal sejauh ini belum mampu menempatkan diri sebagai sumber utama referensi umat Islam. Sebab, koleksi buku masih sedikit dan fasilitasnya pun terbatas.

Meski demikian, Amin Abu Bakar yakin, keberadaan perpustakaan tersebut bisa mengakrabkan pengunjung dengan buku, terutama buku-buku keislaman. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement