REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kawasan hutan yang rusak di wilayah Kota Jayapura mencapai tujuh Hektare, terutama yang berada di APO Gunung.
Kabid Pengawasan dan Pengembangan Balai Lingkungan Hidup Kota Jayapura, August Ondi, Sabtu mengatakan, dari hasil pemantauan di lapangan terungkap kerusakan sudah mencapai tujuh Hektare yang diduga sebelumnya digunakan untuk berkebun.
Dikatakan, akibat kerusakan yang parah menyebabkan setiap hujan deras turun nampak sejumlah material berupa pasir dan bebatuan ikut bersama banjir.
Sudah saatnya kawasan itu dihijaukan kembali, kata Ondi seraya menambahkan, karena jenis tanah di kawasan itu adalah podsolik merah kuning sehingga hanya beberapa jenis tanaman yang dapat hidup di lahan seperti itu.
Menurut dia, tanaman yang mampu hidup di kawasan yang memiliki jenis tanah seperti itu antara lain mahoni dan jati putih.
Selain harus segera dihijaukan kembali, pihaknya juga berharap peran serta dari pemerintah kota dan propinsi agar tidak mengijinkan masyarakat membangun atau berkebun di sekitar mata air.
"Warga masyarakat diminta segera sadar lingkungan, apalagi mata air yang ada menjadi sumber air bagi sebagian warga," kata August Ondi.
Kawasan APO yang berada di tengah kota Jayapura, setiap kali hujan deras bisa dipastikan banjir yang membawa material berupa pasir dan bebatuan.