REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebebasan pers di Indonesia mendapat pujian dari mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Tokoh opsisi negeri jiran itu mengatakan, informasi yang disajikan oleh berbagai saluran media di Tanah Air begitu terbuka dan transparan, tanpa pandang bulu.
"Indonesia yang saya lihat sekarang ini sungguh hebat. Semua media menyampaikan informasi secara terang-terangan. Bahkan, presiden sekali pun tak kuasa membatasi pemberitaan negatif tentang dirinya," kata Anwar dalam pidatonya yang cukup panjang di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (2/5).
Anwar menceritakan pengalamannya saat menghadiri jamuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara beberapa waktu lampau. Kala itu,media-media di Tanah Air melansir berbagai pemberitaan yang positif mengenai dirinya. Namun, di saat yang sama, pemberitaan tentang SBY umumnya justru cenderung negatif.
"Sampai-sampai ketika itu Pak SBY bilang ke saya sambil berseloroh; 'saya ini presiden, tapi berita tentang Pak Anwar positif semua, sedangkan berita saya malah jelek semua.' Ini membuktikan, demokrasi di Indonesia telah mengalami kemajuan sampai pada tahap yang mengesankan," kata Anwar lagi.
Kondisi tersebut menurutnya sangat bertolak belakang dengan negerinya, Malaysia. Di sana, kata Anwar, media-media umumnya dikuasai pemerintah, sehingga pemberitaanya pun kerap tidak objektif.