REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peresmian Rajawali Televisi (RTV) di Jakarta, Sabtu, minta agar televisi menghindari pemberitaan yang tidak 'fair' (tidak adil) dan tidak berimbang.
"Khusus untuk berita, saya sungguh berharap, siarkanlah berita yang akurat berdasarkan kebenaran, lakukan peliputan dan penyiaran secara 'fair' (adil) dan 'balance' (seimbang). Sebab, saya melihat sejumlah TV menyiarkan berita tidak 'fair' dan tidak 'balance'," kata Presiden Yudhoyono.
Presiden dalam kesempatan itu menegaskan, saat ini berita merupakan suatu kebutuhan yang dapat memengaruhi alam pikiran manusia. Bila berita terus menerus buruk, maka alam pikiran masyarakat juga akan negatif yang justru akan merugikan negara dan bangsa.
"Ibarat masyarakat kita meminum air yang keruh, seminggu ngga apa-apa, tetapi kalau berbulan-bulan terus diminum, kita akan sakit. Masyarakat yang sakit tidak akan maju," kata Presiden.