REPUBLIKA.CO.ID, BADAKHSHAN -- Kelompok penyalur bantuan korban tanah longsor di Afghanistan tengah berjuang mencapai lokasi bencana. Namun, lokasi bencana tanah longsor yang terpencil serta rusaknya jalanan menghambat penyaluran bantuan kepada para korban.
Meskipun begitu, berbagai bantuan telah berhasil menembus lokasi bencana. Aljazirah melaporkan, akibat dari bencana alam ini setidaknya 700 keluarga kehilangan rumahnya dan ratusan lainnya telah tewas.
"Keluarga saya selamat semua, tetapi kami tidak memiliki apa-apa untuk berlindung. Kami juga tidak memiliki makanan," kata Barat Bay, seorang petani berusia 50 tahun.
Mayoritas desa Aab Bareek di provinsi Badakhshan telah hancur tertimbun longsoran yang terjadi pada Jumat lalu. Sekitar 300 rumah pun tertutup oleh tebalnya longsoran.
"Pemberian bantuan prioritas seperti air, kebutuhan anak-anak, sanitasi, dan semua kebutuhan keluarga korban bencana masih berlanjut," kata Kantor PBB Koordinasi Urusan Kemanusiaan dalam pernyataannya.
Sebelumnya pejabat pemerintah menyatakan total korban tewas saat ini sekitar 300 orang dan angka ini masih dapat bertambah. Sedangkan, Menteri Rehabilitas Pedessan, Wais Ahmad Barmak mengatakan pemerintah telah mengidentifikasi jumlah korban tewas sebanyak 250 orang.
Sementara, PBB saat ini tengah fokus pada sekitar 4 ribu korban selamat yang harus mengungsi akibat bencana ini. Koordinator PBB, Mark Bowden, menyatakan peluang menemukan korban selamat dalam bencana ini sangatlah kecil.