Selasa 06 May 2014 13:57 WIB

Zakat Merekat Kemanusiaan

Antre pembagian zakat di sebuah pabrik di Jawa Timur.
Foto: Antara/Rudi Mulya
Antre pembagian zakat di sebuah pabrik di Jawa Timur.

Oleh: M Fuad Nasar

Abul Hasan An-Nadwy, ulama besar dunia Islam abad 20 di Lucknow, India dalam buku ”The Life of Prophet Muhammad” menulis sebagai berikut:

“Rahmat yang dihadirkan oleh Muhammad Rasulullah SAW kepada alam semesta telah mempersatukan umat manusia di dalam ikatan persaudaraan universal bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam dan Hawa. Islam mengangkat derajat manusia sesuai dengan martabat kemanusiaan yang tercantum dalam Alquran.”

Semangat persaudaraan Islam yang egaliter dan antifeodalisme tercermin dari ungkapan Rasulullah yang menegaskan semua manusia berasal dari Adam, sedangkan Adam diciptakan dari tanah, dan tidak ada kelebihan bangsa Arab dari bangsa non-Arab. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada sesamanya.” (HR Tabrani).

Rasulullah menegaskan, “Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain. Jangan ia menganiaya saudaranya. Jangan menghinanya. Barangsiapa memberi kecukupan kebutuhan saudaranya, Allah akan memberi kecukupan kebutuhannya.

Barangsiapa melapangkan kesempitan seorang muslim, Allah akan melapangkan kesempitannya pada hari Kiamat. Barangsiapa menjaga aib seorang muslim, Allah akan menjaga aibnya pada hari Kiamat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam Islam, orang-orang kaya dan mampu diingatkan bahwa dalam harta mereka terdapat hak orang lain yang meminta dan yang tidak meminta, di antaranya hak para kerabat, hak orang miskin serta orang-orang yang kehabisan biaya dalam perjalanan (QS Ar Rum [30]: 38)

Kewajiban agama yang bersifat individual atas harta yang telah mencapai nishab adalah zakat sebagai rukun Islam. Prof Dr Roger Garaudy menyimpulkan, “Zakat bukan sekadar kebaikan hati, melainkan suatu bentuk keadilan yang terlembaga sehingga solidaritas yang bersumber dari keimanan akan mengalahkan egoisme dan kerakusan.”

Jika Mahatma Gandhi mengatakan “Semua manusia bersaudara”, jauh sebelum itu Islam mengajarkan, Allah menciptakan manusia terdiri dari berbagai suka bangsa untuk saling mengenal. Dalam Islam, semua manusia bersaudara dalam kekayaan dan kemiskinan.

Permasalahannya adalah pada aktualisasi dan implementasi ajaran humanitarian islam itu yang masih lemah di kalangan sebagian bangsa-bangsa muslim, sehingga ditemukan di negara-negara yang dihuni penduduk muslim.

Gerakan zakat secara modern yang kini mulai tumbuh di tengah masyarakat muslim diharapkan dapat berfungsi sebagai perekat umat, perekat bangsa dan perekat kemanusiaan.

*Wakil Sekretaris Baznas

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement