Selasa 06 May 2014 15:08 WIB

Ayah Renggo Curhat, Kok Bisa Guru Sampai Tidak Tahu

  Sejumlah kerabat tengah memanjatkan doa saat pemakaman almarhum Renggo Kadapi di TPU Kampung Asem, Halim, Jakarta Timur, Ahad (4/5).  (Republika/Yasin Habibi)
Sejumlah kerabat tengah memanjatkan doa saat pemakaman almarhum Renggo Kadapi di TPU Kampung Asem, Halim, Jakarta Timur, Ahad (4/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi keluarga Renggo Kadapi, siswa kelas V di sebuah SD di kawasan Jakarta Timur, Selasa (6/5), serta mendengarkan kronologi kejadian dan keluh kesah mereka.

Jokowi datang didampingi beberapa pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur. Jokowi ditemui beberapa keluarga Renggo antara lain ayah kandung Yurnalis, ayah angkat Eko Wahyudi dan ibu angkat Yesi Puspadewi.

"Kejadian itu kan terjadi di sekolah, saat jam sekolah. Kok bisa sampai gurunya tidak tahu. Apalagi di sekolahnya ada satpam," kata Eko Wahyudi.

Eko berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali. Bagi dia, cukup Renggo saja yang menjadi korban, jangan ada korban lainnya.

Yesi Puspadewi, ibu angkat Renggo, menambahkan bahwa saat Renggo masih sakit dan sempat menuturkan kejadian itu, dia sempat menceritakan bahwa pada hari yang sama juga ada siswa lain yang dianiaya sehingga kepalanya terluka.

Mendengar cerita keluarga Renggo, Jokowi lebih banyak diam. Dia lebih banyak mendengarkan cerita keluarga Renggo. "Itu berarti kontrolnya ya," ujar Jokowi menanggapi keluhan keluarga Renggo terhadap sekolah.

Lebih lanjut, Jokowi hanya mengatakan kepada pejabat Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur supaya Kepala SDN Makassar 09 Pagi tempat Renggo bersekolah dicopot.

Sebelumnya, Renggo Kadapi siswa kelas V di sebuah SD di Jakarta Timur meninggal dunia diduga akibat dianiaya kakak kelasnya di sekolah. Penganiayaan itu dipicu hal sepele yaitu saat korban dan terduga pelaku bersenggolan, makanan yang ada di tangan pelaku terjatuh. Meskipun korban sudah meminta maaf dan mengganti makanan itu, diduga pelaku belum puas sehingga menganiaya korban.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement