Selasa 06 May 2014 00:46 WIB

Sultan Serukan Ulama-Cendekia Beri Pencerahan Masyarakat

Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: Antara
Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Para ulama dan cendekiawan diharapkan memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Pencerahan oleh para ulama dan cendekiawan diperlukan masyarakat dalam menghadapi suatu perubahan, apalagi Indonesia saat ini sedang menuju pada upaya modernisasi dan globalisasi," kata Sultan dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX di Yogyakarta, Selasa.

\Pada sarasehan ulama pesantren dan cendekiawan, ia mengatakan menyatupadukan peran dan fungsi pencerahan sangat strategis dalam sebuah format bersama, yang dilakukan para ulama dan cendekiawan.

"Hal itu akan mampu memberikan dampak signifikan dalam mengawal perjalanan bangsa dan negara ini ke depan untuk lebih maju dan berkembang," katanya.

Menurut dia, seirama dengan pembaruan yang terjadi, maka dampaknya adalah adanya perubahan cara pandang dan pola hubungan manusia terhadap manusia.

"Pada situasi seperti itu kelompok ulama dengan karakteristik tersendiri sebagai figur keteladanan akan dapat hadir dan ikut dalam penyelesaian persoalan bangsa," katanya.

Ia mengatakan keberadaan ulama dan cendekiawan di tengah masyarakat hingga saat ini masih menjadi landasan berpijak bagi umat dalam menyikapi setiap fenomena dan persoalan yang terjadi.

"Pandangan para ulama dan cendekiawan yang mencerahkan menjadi pegangan utama bagi umat dalam bersikap dan menjatuhkan pilihan, serta keputusan-keputusan strategis yang mereka ambil," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement