REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman, Frank Walter Steinmeier mengatakan Ukraina semakin mendekati peperangan. Pernyataan Steinmeier tersebut menjadi topik hangat setidaknya diempat surat kabar Eropa.
Puluhan orang diduga telah tewas dalam sebuah bentrokan di Slavyansk Senin lalu antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia. Steinmeier mengatakan foto-foto berdarah dari Odessa telah mennjukkan bahwa hanya beberapa langkah lagi maka perang itu akan terjadi.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov mengklaim bahwa lebih dari 30 orang separatis pro-Rusia telah tewas dalam pertempuran di kota tersebut. Empat tentara Ukraina dikabarkan juga tewas dan 30 orang lainnya terluka. Sebuah helikopter militer jatuh, namun kedua pilotnya selamat.
Selasa pagi, Pemerintah Ukraina menutup bandara Donetsk untuk penerbangan sipil. Avakov mengatakan batalion pasukan khusus telah dialihkan ke kota untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban di sana.
Pemerintah Ukraina mengatakan kekerasan yang terjadi di negaranya saaat ini diprakarsai oleh provokator Rusia. Rusia sendiri menyatakan kematian massal ini disebabkan oleh pihak musuh yang terinspirasi oleh 'neo-Nazi.' Kondisi di sana semakin memburuk dan situasi semakin tegang.
Jerman mendorong Ukraina dan Rusia untuk melakukan pembicaraaan diplomatik di Jenewa, dengan melibatkan Uni Eropa dan Amerika Serikat. Ini demi mendorong implementasi dari kesepakatan kedua belah pihak yang telah dicapai bulan lalu bahwa mereka akan meletakkan senjata.