REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Satuan Tugas (Satgas) Pelajar Dinas Pendidikan Kota Bogor mengamanakan sejumlah pelajar yang terindikasi akan melakukan aksi corat-coret baju setelah pelaksanan ujian nasional tingkat SMP sederajat selesai dilaksanakan.
Dalam operasi antisipasi corat-corat dan tawuran setelah Ujian Nasional, Kamis (8/5), anggota Satgas mendapatkan sebuah celurit dan telepon genggam yang menyimpan video porno milik pelajar yang terjaring di wilayah Cipaku.
"Ada sekitar 40 pelajar yang kami amankan di wilayah perbatasan Kota dan Kabupaten Bogor tepatnya di tanjakan Cipaku. Dari tangan pelajar kami mengamankan satu buah celurit dan telepon genggam yang menyimpan video porno," kata Ketua Harian Satgas Pelajar Kota Bogor, Muhammad Ikbal.
Ikbal mengatakan, karena status pelajar tersebut siswa dari SMP Al Hasanah Plus, Cigombong, merupakan wilayah hukum Kabupaten Bogor.
"Kami telah mendata siswa dan mengamankan barang bukti seperti celurit, dan HP berisi video porno, serta seragam siswa yang telah dicorat-coret," ujar Ikbal.
Setelah mengamankan 40 pelajar di wilayah Cipaku, petugas kembali mengamankan 10 orang pelajar dari sejumlah sekolah di Kota Bogor yang juga menggelar aksi corat-corat seragam sekolah di Bundaran Air Mancur, Kecamatan Bogor Tengah.
Petugas lalu membubarkan aksi siswa, namun karena panik puluhan siswa berhamburan berlarian menghindari ke segala penjuru. Bahkan salah satu siswa nekat menabrak salah seorang anggota Satgas hingga cedera.
Dari 30 siswa yang berkumpul tersebut, 10 orang di antaranya berhasil diamankan. Dibantu oleh Satpol PP, siswa lalu dibawa ke Sektretarit Satgas Pelajar di Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Para pelajar tersebut dilucuti segaramnya, sepatu dan juga pemeriksaan tas sekolahnya. Dalam salah satu tas milik pelajar, petugas mendapati sejumlah batu berukuran besar.
"Ada indikasi mereka akan melakukan tawuran karena di dalam tas salah satu siswa ada yang membawa sejumlah batu seukuran kepalan tangan pria dewasa," ujarnya.