Jumat 09 May 2014 11:30 WIB

Boediono: Penentu Penghitungan PMS di LPS

Boediono
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Wakil Presiden Boediono menyebut bahwa penentuan penghitungan  Penyertaan Modal Sementara (PMS) ada di tangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Boediono, Jumat (9/5), dihadirkan sebagai saksi kasus Bank Century dengan terdakwa mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya di Pengadilan Tipikor. Dalam persidangan itu, Boedionoi ditanya tentang persoalan bengkaknya besaran dana PMS.

Menurut Boediono besaran hitungan PMS ada di tangan LPS. "LPS bersama pengawas yang menentukan kebutuhan bulan ini, bulan berikutnya," kata Boediono.

Kalaupun besarannya membengkak dari Rp 632 miliar menjadi Rp 1,6 triliun, menurut Boediono dalam kondisi krisis maka apapun yang menjadi perkiraan sifatnya adalah tentatif. Hal ini sangat tergantung pada orang yang mengambil uang. "Ini yang menjadikan perubahan-perubahan (dari perkiraan, Red)," kata Boediono.

Sebelumnya, mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani mengaku kaget dengan membengkaknya dana PMS. Sri Mulyani yang bertanya masalah itu ke pejabat Bank Indonesia (BI) mendapat jawaban bahwa pembengkakan itu karena karena dana surat berharga Bank Century dimacetkan .

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement