REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono mengatakan, tidak setuju jika siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) memiliki orang tua perokok. "Mereka mampu untuk membeli rokok tapi mereka meminta bantuan karena tidak mampu membiayai anaknya sekolah," ujarnya.
Dalam kunjungannya pada Jumat (9/5) kemarin ke SMA Negeri 13, Koja, Jakarta Utara. Heru mengimbau kepada kepala sekolah tingkat SD hingga SMA negeri se-Jakarta Utara untuk memeriksa apakah orang tua siswa penerima bantuan KJP seorang perokok. Menurutnya, hal tersebut sangat kontradiktif.
Pada pertemuan tersebut, ia juga menyarankan agar guru-guru menanyakan hal tersebut kepada murid- murid penerima KJP. karena, sambung Heru, seringkali bantuan pemerintah melalui KJP, masih tidak tepat sasaran.
Heru menambahkan, Gubernur DKI Jakarta Jokowi meminta agar setiap siswa penerima KJP namanya ditempel di majalah dinding (mading) sekolah. "Jika ada komplain dari orang tua siswa, periksa kembali mekanismenya," ujarnya.