Ahad 11 May 2014 15:12 WIB

Cina: Laut Cina Selatan Bukan Masalah ASEAN

Rep: c73/ Red: Joko Sadewo
Cina menggelar latihan militer selama enam hari di Laut Cina Selatan beberapa waktu lalu.
Foto: Antara
Cina menggelar latihan militer selama enam hari di Laut Cina Selatan beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan bahwa isu Laut Cina Selatan (LCS) bukanlah masalah antara China dan ASEAN.

Pernyataan ini disampaikan Chunying menanggapi pernyataan keprihatinan serius dari para menteri luar negeri se-Asia Tenggara (ASEAN) di Myanmar, Sabtu (10/5) atas kondisi di Laut Cina Selatan.

Seperti dilansir ChinaDaily, Ahad (11/5), Hua Chunying mengatakan, pihak Cina selalu menentang upaya satu atau dua negara yang hendak menggunakan isu LCS, untuk merusak persahabatan dan kerjasama antara Cina dan ASEAN secara keseluruhan.

Bahkan menurutnya, Cina siap untuk bekerja sama dengan ASEAN untuk menerapkan deklarasi aturan antara pihak yang terlibat di LCS, atau yang disebut dengan Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC). Deklarasi tersebut digunakan sebagai upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Cina juga berharap agar negara-negara ASEAN yang bersangkutan, menghormati dan melaksanakan DOC, serta berkontribusi positif bagi stabilitas dan keamanan maritim di laut tersebut.

Pada 2002, Cina dan anggota ASEAN menandatangani DOC. Di dalam deklarasi tersebut disepakati untuk saling menahan diri dan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengeskalasi sengketa di wilayah tersebut.

Selama beberapa hari terakhir, daerah di sekitar sumur pengeboran lepas pantai itu telah menjadi saksi beberapa tabrakan antara kapal Tiongkok dan Vietnam, dengan masing-masing pihak menyalahkan yang lainnya.

Sementara itu sejumlah marinir Amerika Serikat dan Filipina memulai pelatihan perang di satu pantai Laut Cina Selatan wilayah negara itu Jumat (9/5) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur mereka. Pelatihan itu dilakukan saat ketegangan meningkat antara Filipina dan Tiongkok mengenai saling klaim atas perairan strategis itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement