REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat tidak berencana mengirim pasukannya ke Nigeria untuk membantu menemukan murid-murid perempuan yang diculik oleh Boko Haram. Demikian kata Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, dalam wawancara pada Minggu.
"Pada titik ini, tidak ada niat untuk menempatkan pasukan Amerika di lapangan," kata Hagel dalam program televisi ABC "This Week".
Washington pekan lalu mengirimkan tim penasehat militer sebagai bagian dari upaya internasional untuk membantu Nigeria menemukan para gadis, yang diculik hampir sebulan lalu oleh kelompok garis keras itu.
Kepala pertahanan AS itu melihat upaya menemukan para murid perempuan tersebut tidak mudah.
"Akan sangat sulit. Negara ini (Nigeria, red) memiliki wilayah yang luas. Tugas ini tidak akan mudah," kata Hagel dalam wawancara yang direkam Sabtu.
"Kami akan melakukan apa saja yang bisa membantu pemerintah Nigeria," ujarnya.
Boko Haram, yang jika diterjemahan memiliki arti "Pendidikan Barat Dilarang", menculik murid-murid perempuan itu dari asrama mereka pada 14 April dan telah mengancam akan menjual mereka.
Peristiwa itu telah mengundang kemarahan di berbagai belahan dunia, termasuk dari Presiden AS Barack Obama.