REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PPP Okky Asokawati mengemukakan pemerintah belum maksimal dalam melakukan sosialisasi bahaya virus MERS, khususnya kepada calon jamaah umroh yang keberangkatannya melalui biro perjalanan.
"Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama hingga saat ini belum melakukan sosialisasi terkait adanya korban yang diketahui akibat virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah," kata Okky, Selasa (13/5).
Dia menilai pemberitaan mengenai MERS memang cukup luas, namun hal itu saja belum cukup. "Hingga saat ini saya juga belum melihat surat edaran yang diberikan oleh instansi pemerintah ke travel biro haji dan umroh terkait virus tersebut. Memang pemberitaan tentang virus tersebut cukup massif, namun itu tidak cukup," katanya.
Seharusnya Kemenkes dan Kemenag memberi surat edaran dan sosialisasi yang ditujukan kepada biro perjalanan haji dan umroh
tentang bagaimana pencegahan virus tersebut.
Tidak hanya itu, kata mantan peragawati ini, dua instansi tersebut juga harus melakukan verifikasi kepada biro perjalanan haji dan umroh atas surat edaran tersebut, apakah sudah melakukannya atau belum.
Upaya yang dilakukan pemerintah seperti imbauan untuk mempertimbangkan jamaah umroh yang berusia 50 tahun ke atas tidak efektif. "Akan lebih efektif bila pemerintah langsung menyasar ke biro perjalanan haji dan umroh untuk medium sosialiasi atas bahaya virus MERS ini," katanya.
Menurut dia, biro perjalanan haji bisa saja diimbau untuk menyediakan masker atau sarung tangan bagi calon jamaah umroh agar terlindungi dan tidak terbebani lagi.