REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sebuah bom mobil menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk beberapa tentara dan warga sipil Somalia, Senin, di satu benteng pemberontak yang berkaitan dengan Al Qaidah.
Baidoa, sekitar 250 km (150 mil) barat daya Mogadishu, merupakan kota kedua terpenting bagi gerilyawan Al Shabaab setelah pelabuhan Kismayu sebelum mereka diusir oleh tentara Ethiopia pada tahun 2012.
"Sebuah bom mobil menewaskan 12 orang, termasuk pasukan pemerintah dan warga," kata Kapten Nur Aden, seorang perwira polisi, kepada Reuters melalui telepon dari Baidoa.
Bom mobil itu ditargetkan pada mantan gubernur wilayah Bay yang saat itu berada di sebuah bank lokal seberang kafetaria.
"Beberapa mobilnya dan mobil-mobil lain yang diparkir di sana juga hancur,'' kata Nur. "Beberapa pengawalnya terluka parah, sebagian besar orang yang meninggal adalah penduduk yang sedang berada di kafe."
Tidak ada klaim segera atas serangan itu. Al Shabaab tidak bisa dihubungi untuk mendapatkan komentar.
"Saya telah menghitung 12 orang (mati) termasuk lima rekan-rekan saya," kata Mohamed Hussein, seorang pekerja di bank, kepada Reuters melalui telepon.
"Saya melihat orang-orang mati dan mobil hancur tergeletak di depan saya. Saya percaya ledakan itu ditargetkan pada pejabat pemerintah dan pasukan yang melewati mobil itu,'' katanya.