Rabu 14 May 2014 17:08 WIB

Muslimah AS Siap Melenggang ke Kongres (2-habis)

Rep: c64/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslimah Amerika Serikat (ilustrasi)
Muslimah Amerika Serikat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah

Dia telah berkampanye tanpa lelah bukan hanya untuk kesetaraan upah, tapi juga memerangi diskriminasi jenis kelamin, etnis dan diskriminasi ras di tempat kerja.

Dia percaya, semua orang tanpa kecuali, harus mempunyai bekal pendidikan yang cukup dan kompeten sehingga mampu bersaing dalam lingkungan global.

Fokus utamanya adalah meningkatkan sistem pendidikan publik yang dipandangnya sebagai investasi keuangan.

Pendidikan publik yang baik akan membantu menutup kesenjangan prestasi dan kesenjangan ekonomi di antara anggota masyarakat yang rentan.

Sebagai Direktur Senior Contracts for Goodwill Industries of the Greater East Bay, Cheryl membantu membentuk program kerja dan pelatihan bagi penyandang cacat. Program-program ini telah terbukti membantu ratusan pekerja penyandang cacat mencapai kemandirian.

Para pendukungnya mengatakan, keahlian Cheryl dalam negosiasi, mediasi, dan menyelesaikan masalah, juga kesediaannya untuk bekerja tanpa kenal lelah akan membawa perubahan untuk distrik, negara bagian, dan bangsa. Ibu dua putra dan seorang putri ini mewakili suara yang sangat dibutuhkan di kongres.

Dia dinilai sebagai seorang perempuan tangguh yang berdedikasi pada keadilan sosial dan ekonomi, perdamaian internasional, hak-hak sipil dan hak asasi manusia, perawatan kesehatan yang terjangkau, upah yang lebih tinggi, dan perlindungan hak-hak perempuan.

'Cara terbaik mengetahui hal yang tepat bagi perempuan adalah dengan bertanya pada mereka,” kata Cheryl. Baginya, perempuan memiliki hak dalam pengambilan keputusan di tingkat negara.

Menjadi anggota lembaga legislatif, dalam hal ini kongres, merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan hak itu. “Semua perempuan, tak terkecuali perempuan Muslim, harus diwakili karena mereka adalah bagian dari masyarakat AS,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement