Kamis 15 May 2014 04:17 WIB

Kebakaran di Terminal Pengisian BBM Sebabkan Tiga Orang Luka

Kebakaran. Ilustrasi
Foto: ZW/Janna
Kebakaran. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tiga pekerja di terminal pengisian bahan bakar minyak milik PT Pertamina di daerah Bungus, Kota Padang, Sumatera Barat mengalami luka bakar akibat kebakaran pada Rabu malam.

"Ketiga korban mengalami luka bakar tersebut yakni Syaifu Religi, Nurhitrifen Rahmat serta Sufriadi," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang, Edi Asri di Padang, Kamis (15/5).

Ia menjelaskan pekerja yang mengalami luka bakar tersebut telah dibawa ke salah satu rumah sakit yang ada di Kota Padang.

"Saat ini ketiga korban tersebut sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan insentif," ungkapnya.

BPBD-PK Kota Padang tidak tahu pada tubuh bagian mana dari ketiga korban yang mengalami luka bakar akibat terbakar terminal pengisian bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina tersebut. "Korban telah dibawa warga ke rumah sakit," tegas Edi Asri.

Ia mengatakan terbakarnya terminal pengisian BBM tersebut diduga akibat hubungan pendek arus listrik di bagian dinamo pompa untuk pengisian BBM ke mobil tangki dan kapal.

"Akibat arus pendek tersebut api menyambar bagian lain hingga menghanguskan rumah pompa (pengisian minyak dari Depo pipa ke kapal dan mobil) yang berukuran 35 x 5 meter," ungkapnya.

Ia menjelaskan sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran dan 50 orang petugas dari BPBD-PK Padang dikerahkan untuk memadamkan api. "Petugas berhasil memadamkan api yang menghanguskan rumah pompa tersebut sekitar dua jam lebih," ungkapnya.

Akibat kebakaran tersebut pihak Pertamina mengalami kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp1 miliar lebih. "Kasus kebakaran tersebut sudah dilimpahkan kepada pihak kepolisian guna dilakukan penyelidikan dan pengembangan," kata Edi Asri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement