REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ketua Komunitas Peduli AIDS (KPA) Plus Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jodi, menyatakan satu keluarga yang terdiri dari suami dan istri serta dua anaknya di kabupaten itu positif terinfeksi virus yang memperlemah kekebalan tubuh atau HIV.
"Pasangan suami istri tersebut sudah lama terinfeksi HIV dari penggunaan jarum suntik narkoba,'' kata Jodi di Penajam Paser Utara, Rabu.
''Kedua anaknya, satu berusia delapan tahun dan satunya lagi masih balita, juga dinyatakan positif HIV,'' katanya. ''Kondisi ini membuat kami prihatin sebab dalam satu keluarga semuanya terinfeksi HIV."
Penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara, kata Jodi, semakin meningkat. Hingga Mei 2014, selain satu keluarga tersebut, juga ditemukan lima warga lainya yang terinfeksi HIV, termasuk sepasang suami istri.
"Hingga saat ini, tercatat 21 orang terifeksi HIV/AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara, termasuk anak-anak dan balita," kata Jodi.
Pasangan suami istri sebagai ODHA (orang dengan HIV/AIDS) itu, lanjut dia, merupakan pengantin baru.
Sebelum menikah, kata Jodi, suaminya sudah menyampaikan bahwa dirinya telah terinfeksi HIV. Namun istrinya tidak mempermasalahkan dan akan menerima kondisi suaminya tersebut.
"Saat melakukan hubungan suami istri, mereka menolak menggunakan alat pengaman sehingga istrinya akhirnya ikut terinfeksi HIV," ujar Jodi.
KPA Plus Penajam Paser Utara, kata Jodi, juga menerima laporan adanya salah satu pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Penajam Paser Utara yang juga diduga terinfeksi HIV.
"Namun, kami belum bisa memastikan karena masih akan dilakukan pemeriksaan darah oleh Dinas Kesehatan. Pria yang sudah berumur 50 tahun itu diduga terinfeksi HIV melalui infeksi menular seksual (IMS)," ungkap Jodi.