REPUBLIKA.CO.ID, Dari membaca Alquran tumbuhlah sebuah kesadaran religi pada diri Hana Tajima Simpson. Keputusannya menjadi bulat untuk memeluk Islam diikuti dengan konsekuensinya menutup aurat tubuh.
''Semakin dalam saya membaca Alquran, semakin membuat diri saya sepakat dengan ide-ide yang ada di dalamnya. Dari membaca Alquran itu saya juga mengerti mengapa Islam telah mewarnai kehidupan dari sahabat-sahabat saya yang muslim.''
Testimoni itu disampaikan oleh desainer hijab ternama, Hana Tajima Simpson. Ia adalah seorang muslimah remaja yang menetap di Inggris. Ayahnya berdarah Jepang dan ibunya warga negara Inggris. Masa kecilnya tumbuh di Devon, sebuah wilayah pedesaan yang berada di barat daya Inggris.
Saat itu Hana tumbuh sebagai penganut agama Kristen. Tapi sesungguhnya kedua orangtuanya bukanlah penganut agama yang taat. Dibesarkan di lingkungan keluarga seniman, ia dibesarkan dalam lingkungan yang sangat kreatif dengan penekanan pada kebebasan estetika dan ekspresif. Tak heran, perbedaan menjadi hal mendasar yang ditanamkan di dalam keluarganya. Bahkan ayahnya yang berdarah Jepang menjadi salah satu bukti nyata betapa keragaman sangat dihargai di lingkungan sosial tempat tinggalnya.
Saat ia tumbuh menjadi gadis remaja, ketertarikannya terhadap agama tumbuh. Perhatiannya pun tersedot kepada Islam. Momentum itu muncul saat ia bersekolah di London. Semasa bersekolah itu ia banyak bergaul dengan banyak teman, termasuk di antaranya para muslimah.