REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- PBB telah memperingatkan soal terjadinya peningkatan pelanggaran HAM di Ukraina timur. Mereka pun menyalahkan para pemberontak.
Dilansir Aljazeera, dalam sebuah laporan yang dipublikasikan pada Jumat (16/5), Komisioner HAM PBB Navi Pillay menyebutkan sejumlah kasus pembunuhan yang telah ditargetkan, penyiksaan, pemukulan, penculikan, intimidasi, dan sejumlah kasus pelecehan seksual terjadi di wilayah tersebut.
Pillay juga menyuarakan keprihatinannya terkait masalah pelecehan dan penganiayaan terhadap masyarakat Tartar di Crimea yang telah dicaplok oleh Rusia. Ia pun menyerukan kepada orang-orang yang memiliki pengaruh terhadap para separatis bersenjata di Ukraina timur untuk mengendalikan mereka. Sehingga Ukraina tidak terpecah.
Menanggapi laporan tersebut, Rusia pun mengecamnya dan menuduh PBB melakukan standar ganda. "Adanya objektivitas yang kurang, perbedaan yang sangat terlihat, dan penggunaan standar ganda meyakinkan bahwa penulis laporan tersebut bertujuan membersihkan nama pemerintahanan di Kiev," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam pernyataannya.