Ahad 18 May 2014 07:15 WIB

Libya Berlakukan Zona Larangan Terbang di Benghazi

Benghazi
Foto: AFP
Benghazi

REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Militer Libya memberlakukan larangan terbang di atas wilayah Benghazi sehari setelah lebih dari 40 orang tewas dalam serangan udara dan darat yang dilancarkan oleh seorang mantan petinggi militer terhadap milisi.

Sebagaimana dilansir BBC, komando militer mengumumkan pada Sabtu (17/5) bahwa pasukan akan menembak jatuh semua pesawat yang melanggar larangan terbang. Larangan terbang diberlakukan di atas wilayah Benghazi dan daerah-daerah pinggiran kota, lapor kantor berita Libya, Lana. Larangan terbang ini dilaporkan berlaku sampai ada pemberitahuan selanjutnya.

Jumat (16/5) kemarin seorang mantan petinggi militer, Khalifa Haftar, menggunakan kekuatan udara untuk menggempur posisi-posisi milisi di kota terbesar kedua Libya itu. Haftar berjanji ia akan melanjutkan upayanya untuk mengusir orang-orang yang ia sebut sebagai teroris dari Benghazi.

Benghazi merupakan kota yang menjadi pusat pergolakan yang menumbangkan mantan presiden Muammar Qaddafi. Belakangan tempat itu sering mengalami bentrokan antara pasukan keamanan dan milisi.Haftar membelot dari militer di bawah pemerintahan Qaddafi dan memimpin pasukan pemberontak selama pergolakan 2011. Sekarang ia mengepalai kelompok yang dinamakan 'Tentara Nasional'.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement