REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Heryawan dibuat merasa kaget dengan kurangnya kasih sayang orang tua (ortu) kepada anak yang cukup tinggi. Ini terungkap dari data yang didapatnya dimana sebanyak 75 persen penghuni lapas yang sudah divonis hukuman seumur hidup ternyata pada masa kecilnya tidak mendapatkan kasih sayang ayahnya.
Sedangkan, sebanyak 92 pesen pengguna narkoba juga anak-anak yang kurang kasih sayang.
"Termasuk yang bunuh diri 60 persen karena kurang perhatian dari ayahnya. Juga, 78 persen pelaku pemerkosaan serta pelaku tindak pidana korupsi juga seperti itu," kata Netty yang juga isteri Gubernur Jabar ini.
Program 20 menit orangtua mendampingi anak, kata dia, sengaja diterapkan pada momentum kebangkitan nasional. Karena, perlindungan pertama dan utama pada anak yakni ada di keluarga.
Dalam menggerakan program ini, P2TP2A telah melibatkan 625 kader posyandu, 2000 penggerak desa, PKSK, bidan, pendidik Paud dan seluruh jaringan OPD. Mereka, akan mendampingi ketika program tersebut berlangsung.
"Mereka diberikan amanah untuk menyosialisasikan terhadap putra putri mereka selama 20 menit. Kegiatan ini tidak berdiri tunggal. Para pimpinan agama juga sepakat untuk mendukung gerakan ini," katanya.
Netty berharap, dengan adanya kegiatan ini ada kesadaran masyarakat secara menyuluruh. Selain itu, ada ruang yang terus direvitalisasi untuk masyarakat masif di jawa barat.
P2TP2A, kata dia, akan memulainya dengan gerakan 20 menit orang tua bersama anak. Sehingga, seluruh keluarga di Jabar ini disadarkan serta angka kekerasan terhadap anak di Jawa Barat terus menurun.