Rabu 21 May 2014 13:38 WIB

Jokowi: Cegah Inflasi Tidak dengan Impor

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Erik Purnama Putra
Jokowi naik bajaj.
Foto: Halimah
Jokowi naik bajaj.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, mengawasi manajemen distribusi merupakan kunci utama dalam mengendalikan laju inflasi. Hal itu dikatakan Jokowi di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional V Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2014 di Hotel Grand Sahid, Rabu (21/5).

"Kalau stoknya ada, manajemen ditribusi dilihat. Sampai tidak ke konsumen, sampai tidak ke retail," ujar calon presiden dari PDIP tersebut.

Hal lain yang harus diperhatikan untuk mencegah inflasi, menurut Jokowi, yaitu memastikan ketersediaan stok barang. Namun, kata dia, stok barang ini harus diisi oleh daerah lain, bukan dari impor.

"Mengapa kemarin saya ambil beras dari Makasaar? Karena di sana banyak, tapi di sini tidak ada. Interkoneksi ini harus disambungkan," ujar Jokowi.

Kalau hal tersebut dilakukan secara konsisten, Jokowi yakin inflasi akan turun. Dia bahkan mengatakan, sudah membuktikan hal tersebut ketika masih menjabat sebagai wali kota Solo.

"Dulu pernah turun 1,53 persen waktu saya jadi wali kota. Karena manajemen selalu dicek, gudang selalu dicek, distribusi selalu dicek," kata Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement