Rabu 21 May 2014 18:17 WIB

16 Polisi Afghanistan Dibunuh Dalam 24 Jam

Pemilu Afghanistan (ilustrasi)
Foto: islam.ru
Pemilu Afghanistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL --  Pejabat Afghanistan menyebut gerilyawan membunuh 16 polisi dalam satu hari dan memancung delapan orang di antara mereka. Hal tersebut dilakukan saat pasukan keamanan sedang bersiap-siap untuk mengamankan pemilu presiden putaran kedua.

Wakil Gubernur Zabul, Mohammad Jan Rassoulyar kepada AFP mengatakan, penduduk desa di Provinsi Zabul di selatan menemukan delapan mayat yang dipenggal kepala yang ditangkap dua pekan lalu. Para anggota polisi itu ditangkap oleh gerilyawan setelah satu serangan terhadap konvoi mereka.

"Mayat-mayat mereka ditemukan di distrik Nawbahar dan kami mengirimkan para pemuka desa untuk membawa mereka ke Qalat (ibu kota provinsi), " katanya dan menambahkan mereka dipancung Selasa dan ditemukan segera setelah itu.

Wakil kepala kepolisian Zabul, Ghulam Jilani Farahi mengatakan para personil polisi itu terlebih dulu ditembak dan kemudian dipancung. Para gerilyawan Taliban, yang bertanggung jawab bagi banyak serangan terhadap polisi Afghanistan tidak segera dapat dihubungi untuk diminta komentar.

Juga pada Selasa setidaknya delapan polisi tewas ketika para petempur Taliban menyerng pos-pos pemeriksaan di Provinsi Badakhshan di utara, kata Gul Mohammad Bedar, wakil gubernur provinsi itu.

"Taliban menyerang dari gunung-gunung sekitar itu dengan roket-roket dan senjata-senjata ringan. Delapan polisi tewas setelah mereka kehabisan amunisi," katanya.

"Kami telah mengirim pasukan bantuan dan amunisi untuk membantu sektar 40 polisi lainnya yang masih berada di distrik Yamgan."

Wakil kepal kepolisian provinsi itu Abdul Qadir Sayad mengonfirmaikan serangan itu,mengatakan 13 petempur Taliban juga tewas.

Taliban mengklaim bertanggung jawab dan mengatakan mereka telah menguasai distrik terpencil itu.

Afghanistan sedang berada di tengah pemilihan presiden, dengan mantan menteri luar negeri Abdulah Abdullah dan mantan ahli ekonomi Bank Dunia Ashraf Ghani menurut rencana akan mengikuti pemilu presiden putaran kedua 14 Juni.

Memberikan bantuan keamana bagi pemilu itu akan merupakan satu ujian penting bagi sekitar 350.000 polisi dan tentara Afghanistan yang mengambil alih tanggung jawab penuh keamanan dari pasukan tempur NATO.

Pasukan Afganistan dipuji karena berhasil mencegah serangan-serangan dalam pemilihan presiden putaran pertama.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement