Kamis 22 May 2014 23:11 WIB

WNI di Bangkok Diimbau Tidak Keluar di Malam Hari

Tentara berjaga-jaga usai penetapan kudeta militer di Bangkok, Thailand.
Foto: Reuters
Tentara berjaga-jaga usai penetapan kudeta militer di Bangkok, Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar RI (KBRI) untuk Thailand di Bangkok terus memantau kondisi terkini situasi pengambilalihan kekuasaan oleh militer, kudeta yang berlaku sejak Kamis, 22 Mei 2014 pukul 16.30.

Dalam keterangan pers KBRI Bangkok, Warga Negara Indonesia (WNI) diminta untuk segera menjauhi tempat-tempat demonstrasi atau berkumpulnya massa terutama di malam hari, dan tetap memantau perkembangan situasi di sekitarnya secara seksama.

"Bila melihat adanya pergerakan massa, hara segera menghindar ke tempat yang lebih aman," seperti yang di kutip di keterangan tersebut menyikapi pemberlakuan jam malam dari pukul 22.00-05.00.

Selain itu, para WNI diharapkan untuk tidak meninggalkan tempat tinggal atau penginapan jika tidak ada keperluan mendesak terutama pada malam hari.

Kemudian pihak KBRI Bangkok mengimbau agar para WNI untuk selalu membawa kertu tanda pengenal serta menghindari pemakaian pakaian berwarna merah, kuning atau hitam untuk menghindari salah tafsir dari pihak yang sedang bertikai di Thailand.

Hingga saat ini KBRI Bangkok telah membentuk tim bekerja sama dengan masyarakat dan mahasiswa Indonesia untuk memberikan informasi dan bantuan yang diperlukan bagi WNI terkait dengan situasi politik yang saat ini berlangsung di Bangkok.

Pihak KBRI juga menyediakan nomor telepon yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat ke 0929-031103, 0929-951595, 0929-951596 dan laman KBRI Bangkok www,kemlu.go.id/bangkok dan www.facebook.com/komunitas indonesia di thailand.

Sebelumnya, Panglima militer Thailand mengumumkan dalam pidato televisi kepada bangsanya pada Kamis bahwa angkatan bersenjata merebut kekuasaan setelah berbulan-bulan kekacauan politik yang mematikan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement