Jumat 23 May 2014 09:40 WIB

Kejagung Periksa Michael Bimo Dalam Kasus Transjakarta

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan Kadishub Pemprov DKI Jakarta Udar Pristono didampingi tim kuasa hukumnya memberi keterangan saat menggelar jumpa pers di daerah Cikini, Jakarta, Rabu (21/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Mantan Kadishub Pemprov DKI Jakarta Udar Pristono didampingi tim kuasa hukumnya memberi keterangan saat menggelar jumpa pers di daerah Cikini, Jakarta, Rabu (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kasus korupsi pengadaan bus Transjakarta terus bergulir. Sebelumnya, empat tersangka sudah ditetapkan oleh Kejaksaan Agung, salah satunya Mantan Kadishub DKI Jakarta, Udar Pristono.

Kapuspenkum Kejagung, Setia Untung Arimuladi mengatakan, Kejagung sudah merencanakan pemeriksaan Michael Bimo Putranto. ''Jadwal agenda pemeriksaan di Kejaksaan Agung, hari ini, dugaan tindak pidana korupsi Bus TransJakarta tahun anggaran 2013, Saksi Ir Michael Bimo Putranto,'' kata Untung, Jumat (23/5).

Sebelumnya Michael Bimo Putranto, disebut sebagai mantan tim sukses Joko Widodo saat bertarung dalam pemilihan Wali Kota Solo. Pengusaha asal Solo ini juga merupakan mantan anggota DPRD Solo yang disebut ikut berperan dalam pengadaan bus Transjakarta di Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Saat dikonfirmasi sebelumnya, Bimo membantah terlibat dalam 'permainan' pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun, Bimo tidak menolak kenal dengan mantan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono. Ia menjelaskan, perkenalannya dengan Udar hanya sebatas berbagi ide.

Bimo mengaku tidak pernah terlibat dalam lelang bus, karena hanya seorang pengusaha kecil yang bergerak di bidang penjualan kayu. Bimo juga menolak dikatakan menjadi perantara antara Dishub dengan pemenang tender bus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement