REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- "Frontage Road" atau jalur lambat sisi timur depan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Jalan Ahmad Yani Kota Surabaya yang selama ini terkatung-katung diperkirakan bisa segera dibangun.

"Karena hibah lahan dari UIN untuk pembangunan 'frontage road' nilainya mencapai Rp10 miliar, maka harus mendapatkan izin dari presiden. Izin sudah diajukan tinggal menunggu waktu," kata anggota DPRD Surabaya, Masduki Toha, Jumat.

Masduki yang juga ketua Panitia Khusus LKPJ Wali Kota Surabaya 2013 itu menjelaskan, izin Presiden RI biasanya jangka waktunya satu bulan. "Ini sudah hampir satu bulan sejak diajukan. Tinggal beberapa hari, izin dipastikan turun," ujarnya.

Dia berharap pembangunan "frontage road" sisi timur yang saat ini hanya tinggal di depan UIN atau sepanjang sekitar 300 meter segera dibangun. Ini dikarenakan kemacetan lalu lintas di Jalan Ahmad Yani semakin parah.

"Dengan adanya 'frontage road' diharapkan kemacetan bisa terurai," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga beharap pembebasan lahan untuk jalur lambat sisi barat Jalan Ahmad Yani itu segera tuntas. Saat ini pembangunan "frontage road" sisi barat juga sudah dimulai di depan Graha Pena.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Surabaya Erna Purnawati membenarkan bahwa pihaknya saat ini masih menunggu izin dari Presiden RI.

"Tapi kami sudah lelang. Kami saat ini sedang menunggu pemenang lelang," katanya.

Erna memastikan pembangunan tersebut tidak akan lama lagi sehingga "frontage road" bisa menyambung dari kawasan RSAL hingga Siwalankerto.

Ikuti Whatsapp Channel Republika