REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Dua ledakan bom mengguncang Islamabad, ibu kota Pakistan, Sabtu dini hari dan menyebabkan seorang korban meninggal serta melukai seorang lainnya.
Peristiwa ini terjadi setelah pihak militer menghentikan serangan udara terhadap para gerilyawan. Ledakan pertama terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari di kawasan perbelanjaan dekat pusat kota.
"Seorang penjaga meninggal di rumah sakit. Dia terluka sangat parah dan nyawanya tidak tertolong. Korban kedua juga penjaga, kini mendapat perawatan," kata Chaudhry Hafiz Hussain, seorang pejabat polisi.
Ia mengatakan belum jelas apakah ledakan itu disebabkan oleh bom bunuh diri.
Belum ada pengakuan segera atas ledakan tersebut yang terjadi setelah tiga hari rangkaian serangan udara oleh pihak militer di tempat-tempat persembunyian gerilyawan yang telah menewaskan 76 orang.
Televisi setempat menayangkan gambar ledakan pertama yang menunjukkan kaca-kaca hancur juga ranting-ranting yang terserak di jalanan.
Mohammad Alu, seorang polisi lain, mengatakan kepada wartawan bahwa ledakan berikutnya terjadi di sebuah mobil.
"Bahan peledak dengan intensitas rendah telah dipasang pada sebuah mobil dan ledakan itu menghancurkan mobilnya tetapi tidak ada seorangpun yang terluka," katanya.
Ledakan kedua terjadi sekitar setengah jam setelah ledakan pertama di tempat yang berbeda di kota itu. Ini merupakan ledakan pertama di Islamabad sejak terjadi ledakan di pasar buah dan sayur pada 22 April yang menewaskan sedikitnya 22 orang.