REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Stok labu darah pada bulan puasa biasanya mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi ini harus diantisipasi karena dikhawatirkan banyak kebutuhan warga yang tidak bisa dipenuhi.
"Biasanya, pendonor berkurang di bulan puasa,’’ ujar Wakil Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Kota Sukabumi, Dede Sutisna kepada wartawan, Ahad (25/5).
Oleh karenanya, diperlukan langkah antisipasi agar stok labu darah tetap tersedia selama bulan Ramadhan. Menurut Dede, PPDI akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam menyiapkan stok labu darah menjelang datangnya puasa. Misalnya dengan menyelenggarakan kegiatan donor darah di sejumlah lembaga maupun organisasi masyarakat.
Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Sukabumi, Wahyu Handriana menambahkan, lembaganya akan melakukan terobosan dalam menambah stok labu darah selama puasa. Di antaranya dengan melakukan donor darah selepas buka puasa atau shalat tarawih di sejumlah masjid yang ada di Kota Sukabumi.
Namun, rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan. Wahyu mengungkapkan, stok darah pada bulan puasa memang seringkali kosong. Pasalnya, kegiatan donor darah jarang dilakukan. Biasanya, pendonor pada bulan puasa hanya mengandalkan dari warga non muslim.
Dikatakan Wahyu, setiap bulannya stok darah yang dibutuhkan mencapai sebanyak 700 labu hingga 1.000 labu. Bila stok darah di Sukabumi kosong, maka warga terpaksa mencari hingga ke daerah lain untuk mendapatkannya.