Rabu 28 May 2014 20:49 WIB

Cara Mengedit Film Jarak Jauh dengan Menggunakan Tablet

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Bagaimana cara mengajari sebuah komunitas di daerah terpencil membuat film, sementara anda tinggal beratus kilometer dari mereka? produser ABC Open, Will Tinnapple, berbagi cerita dari Darwin, Wilayah Utara Australia. Ia mengajari sejumlah pembuat film amatir cara membuat film dengan menggunakan iPad

Di Wilayah Utara, jarak antarkota terkadang amat jauh.Selama ini, saya bekerja dengan sejumlah pembuat film amatir yang tinggal di Barunga, sekitar 400 kilometer dari sini. Dengan banyaknya tablet dan ponsel pintar yang beredar, juga akses internet nirkabel yang makin baik, makin banyak pula potensi untuk merekam dan berbagi cerita. 

Berikut ceritanya...."Kami mencoba membuat film secara kolaboratif, dengan menggunakan iPad. "

"Awalnya, kami mengadakan workshop di sentra komunitas Barunga. Kami berkumpul dan membahas dasar-dasar menggunakan iPad untuk mengambil gambar, merekam dan mengedit," ujarnya belum lama ini.

Di akhir sesi itu, kami menghasilkan sebuah rencana. Tim yang terbentuk akan terus mengerjakan film mereka selama beberapa minggu ke depan. Sementara itu, saya kembali ke Darwin, dan mereka akan mengirim hasil pengeditan mereka ke saya.

Setelah melakukan penelitian dan pengujian, inilah cara kerja yang kami coba jalani:

Ada banyak sekali program dan aplikasi yang bisa dicoba. Hampir tiap hari ada yang baru, jadi selalu ikuti perkembangan. Ada yang gratis, dan ada yang berbayar. Contoh aplikasi dan program yang bisa dipakai adalah Voddio,  iMovie, Videon, dan Videolicious. Kami memilih aplikasi Pinnacle Studio untuk merekam dan mengedit di iPad.

Kami mencari program yang memungkinkan kami berbagi film, berkas atau proyek, seperti Google Drive atau Dropbox. Tim kami memilih mengunggah berkas proyek mereka dengan menggunakan layanan Dropbox, menggunakan jaringan 3G di Barunga. Saya bisa mengunduh berkas itu kembali ke iPad saya di Darwin dan menonton atau mengedit proyek tersebut. 

Tapi itu saja tak cukup. Kami ingin agar proses pengeditan saya pun bisa terlihat oleh mereka.

Kami pun mendapat gagasan untuk merekam proses pengeditan saya. Ada beberapa program yang memungkinkan ini, seperti Reflector and AirServer. Kedua program ini memiliki masa uji gratis. Kami memilih Reflector.

Setelah merekam sesi pengeditan, saya mengolah sesi tersebut dengan menggunakan Screenflow, hingga saya bisa menambahkan komentar dalam bentuk audio dan video.

Rekaman pengeditan ini, bersama dengan berkas proyek film yang telah melalui proses pengeditan, saya unggah kembali, dan itu semua bisa diunduh oleh tim Barunga.

Mereka bisa menonton video itu, memutuskan apakah mereka setuju dengan saran atau gagasan saya, kemudian terus mengerjakan film mereka dan mengabari saya soal kemajuan atau perubahan yang mereka lakukan.

Memang, cara ini belum sempurna, namun ternyata cukup bagus untuk proses pengeditan jarak jauh.

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus

Ikuti Kompetisi Belajar Bahasa Inggris di Australia gratis - Klik tautan berikut: https://apps.facebook.com/australiaplus - See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2014-05-27/pertama-di-dunia-peta-online-tentang-kearifan-lokal-aborigin/1317388#sthash.5NxOX1YR.dpuf

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement