Selasa 27 May 2014 14:45 WIB

Pemkot Solo Rem Izin Pendirian Minimarket

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas menutup paksa minimarket liar (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Petugas menutup paksa minimarket liar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO -- Informasi penting bagi investor yang bergerak dibidang sektor toko modern. Mereka jangan mencoba membuka usaha di Kota Solo. Soalnya, permohonan izin pendirian minimarket dan pasar modern baru di sini untuk sementara ditangguhkan.

Pemkot Solo saat ini tengah berkonsentrasi menata minimarket dan pasar tradisional yang sudah ada saat ini. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, Rohana, mulai Mei ini semua permohonan pendirian pasar modern ditutup. ''Kebijakan ini dilakukan menyusul berdirinya sejumlah minimarket tak berizin beberapa waktu lalu,'' kata dia, Senin (26/5).

Perizinan pendirian mini market, kata Rohana, untuk sementara direm. Baik itu izin mendirikan bangunan (IMB) maupun perijinan lain yang berhubungan dengan permohonan pendirian minimarket.

Ihwal keberadaan minimarket yang ada saat ini, pemkot telah meminta akademisi dari sebuah perguruan tinggi di Solo untuk membuat kajian tentang uji kelayakan pendirian minimarket. Isi kajian tersebut, diantaranya mencakup lokasi strategis yang masih memungkinkan didirikan minimarket dan pasar modern.

Setelah melihat hasil kajian nanti, lanjut Rohana, ''kita akan melihat apakah masih ada peluang berdiri minimarket di suatu lokasi atau tidak. Atau malah sudah tertutup untuk keberadaan minimarket sama sekali. Ini untuk melindungi keberadaan warung atau kios tradisional''.

Hingga beberapa waktu ke depan, pemkot akan melakukan sidak (Inspeksi Mendadak) ke sejumlah minimarket yang belum memiliki izin usaha toko modern (IUTM). Terkait berapa lama moratorium pengajuan perijinan pendirian minimarket, Disperindag selaku SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah mengurus keberadaan pasar modern menunggu instruksi dari wali kota.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement