Rabu 28 May 2014 23:59 WIB

Jin Nasibain Menerima Kebenaran Islam (4-habis)

Ilustrasi
Foto: Sodahead.com
Ilustrasi

Oleh: Syahruddin El-Fikri

Ketika ayat Alquran menanyakan sesuatu, para Jin itu dengan cepat merespons pertanyaan Allah, sementara para sahabat masih terdiam dan terpaku mendengarkan ayat-ayat tersebut.

Para jin lebih respek terhadap ayat yang banyak menggunakan kalimat istifham (pertanyaan) daripada manusia.

Kendati demikian, diamnya para sahabat ini dalam merespons ayat Alquran ini masih lebih baik dibandingkan dengan orang-orang kafir Quraisy yang enggan mengimani dan meyakini kebenaran Alquran dan ajaran Islam.

Menurut Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Alquran, surah Jin dan al-Ahqaaf itu memberikan teguran kepada orang-orang Kafir Quraisy dan Arab di Makkah yang terlambat merespons keimanan, sementara jin yang bukan berasal dari golongan manusia lebih cepat dalam menerima dan merespons dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW.

Para Jin ini terbagi dua, yakni jin kafir dan jin yang Islam (mukmin). Jin yang beriman akan ditempatkan di surga, dan jin kafir akan ditempatkan di neraka.

Sementara itu, Rasulullah SAW menggambarkan, para jin itu terbagi tiga golongan, yakni golongan yang bisa terbang di udara, golongan ular dan anjing, serta golongan yang bermukim dan hidup berpindah-pindah. Lihat hadis sahih yang diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Maqasid asy-Syaithan, dalam Hawatif, riwayat al-Hakim, dan lainnya.

Sebagaimana manusia dan hewan, para jin ini juga makan dan minum, menikah, dan beranak serta mati. Menurut Syekh Abdul Mun'im Ibrahim, para jin ini adalah penghuni dunia yang hidup di tempat-tempat sepi dari manusia dan di padang pasir.

Dan di antara para jin itu, ada yang hidup di pulau-pulau di tengah laut, di tempat sampah, di tempat rusak, dan di antara mereka ada yang hidup bersama manusia.

Jin memiliki kemampuan yang tidak dimiliki manusia seperti terbang, naik ke langit, mendengar apa yang tidak bisa didengar oleh manusia, dan mereka juga melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Wallahu a'lam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement