REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Briptu Jefri, anggota Satuan Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya yang tertembak saat terlibat baku tembak di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, belum sadarkan diri pasca operasi.
“Masih dirawat di ICU. Dokter memang menyarankan biar dia di ICU dulu sampai kondisinya memungkinkan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Kamis (29/5). Dia melanjutkan, semua pihak mengharapkan Briptu Jefri yang dirawat di RS Persahabatan, Jakarta Timur segera membaik.
Briptu Jefri dan Aipda Eko terlibat baku tembak dengan salah satu anggota Kelompok Cirebon, Maju Santoso alias Mayo. Kelompok Cirebon merupakan salah satu kelompok yang biasa melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor bahkan mereka tidak segan-segan melukai korbannya.
Saat baku tembak yang terjadi pada Senin (26/5) , Briptu Jefri tertembak di perut bagian atas dan Aipda Eko terluka di bagian kaki. Sedangkan tersangka Mayo tewas di lokasi baku tembak.
Polisi juga telah menangkap dua tersangka lainnya, anggota dari Kelompok Cirebon berinisial DK dan JN. Saat ini, polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap 4 anggota lainnya.
Rikwanto mengatakan, senjata yang digunakan Mayo cukup bagus dan buatan Amerika. Dengan akurasi dari tembakan sangat tinggi, sehingga wajar saja jika Briptu Jefri bisa tertembak. Penyidik sedang menelusuri dari mana tersangka Mayo bisa memiliki senjata tersebut.
“Kita akan tanyai anggota kelompok yang tertangkap. Dari hasil labfor jenisnya revolver kaliber 32,” ujar Rikwanto.