REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Ribuan pemrotes mengadakan pertemuan terbuka di berbagai kota besar Libya pada Jumat (30/5) guna mendukung "kudeta" Jenderal Khalifa Haftar, dan menyerukan pemulihan keamanan di Libya.
Pemrotes mengibarkan bendera nasional dan meneriakkan slogan di Bundaran Syuhada di Tripoli untuk menyeru negara itu agar memiliki polisi dan militer yang kuat guna memulihkan keamanan dan keselamatan serta menghentikan kaum radikal.
Demonstrasi tersebut adalah yang kedua dalam dua pekan, dan memperlihatkan dukungan bagi aksi Haftar, yang diberi nama "Operasi Kedaulatan" untuk "membersihkan pelaku teror".
Haftar, yang memainkan peran penting dalam penggulingan mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi, telah memimpin serangkaian aksi guna menentang parlemen sementara di negeri itu dan berusaha memaksa parlemen meletakkan jabatan.
Ia menyatakan Kongres Nasional Umum adalah pendukung kaum ekstrem dan mesti dimintai pertanggung-jawaban atas pembunuhan, penculikan dan serangan pelaku teror yang merajalela di berbagai kota besar, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Tindakan Haftar telah dikutuk oleh parlemen Libya sebagai "kudeta", tapi ia telah mendapat makin banyak sekutu belum lama ini saat beberapa partai politik, pejabat militer dan kelompok bersenjata memperlihatkan dukungan mereka buat Haftar.
Setelah demonstrasi serupa pada pekan lalu, Haftar mengatakan dalam satu taklimat rakyat Libya telah memberi dia mandat untuk bertempur.