REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Terpilihnya Jendral Abdel Fattah el-Sisi disambut baik Kerajaan Arab Saudi yang dikenal sebagai sekutu dekat rezim kudeta pemerintahan militer Mesir.
Raja Saudi Arabia, Abdullah, pendukung utama el-Sisi dengan cepat memberikan ucapan selamat kepadanya. Raja menyatakan kemerdekaannya berarti akhir dari kerusuhan tiga tahun terakhir sejak tergulinya penguasa otoriter Hosni Mubarak dalam kebangkitan rakyat pada 2011.
"Ini adalah hari bersejarah," ujar sang Raja dalam suratnya untuk stasiun berita negara Saudi. "Saudara rakyat Mesir telah menderita selama periode kekacauan lalu. Beberapa dari mereka yang sekilas memperhatikan menyebutnya kekacauan kreatif". Ia meminta konferensi donor untuk menolong Mesir "keluar dari terowongan," merujuk hancurnya perekonomian Mesir.
Setelah pengumuman kemenangan el Sissi, ratusan orang berkumpul di Tahrir Square Kairo untuk menyalakan kembang api, bersorak sorai dan menyanyikan lagu-lagu pro militer.
Kemenangan jendral tersebut tidak pernah meragukan, namun karier pejabat infantri itu terdongkrak karena besarnya jumlah pemilih yang 'golput'. Mereka pun seakan memberi kontribusi untuk memberikan legitimasi saat tergulingnya Presiden Muhammad Morsi Juli lalu dan menyusul penumpasan Ikhwanul Muslimin dan pendukung-pendukung Islamis. [removed][removed]