REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kader senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mudrick M Sangidoe meminta Suryadharma Ali untuk berjiwa besar dengan nonaktif dari jabatan Ketua Umum DPP PPP demi kemaslahatan partai.
"Secara pribadi saya prihatin terhadap kasus hukum yang menimpa Pak Suryadharma," kata
Mudrick M Sangidoe yang dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis. Mudrick menegaskan dirinya tidak ingin PPP turut tersandra atas kasus hukum yang menimpa Suryadharma.
"Sesungguhnya, kami tidak enak hati untuk menyampaikan hal ini, tapi demi kebaikan partai sebaiknya Pak Surya nonaktif dari jabatan ketua umum," kata Mudrick.
Mudrick juga menyatakan sepakat dengan pernyataan Majelis Pakar dan Majelis Pertimbangan PPP yang memberi kesempatan kepada Suryadharma untuk melakukan pembelaan hukum dan terlepas dari beban tugas di partai.
Selain itu, kata dia, konstituen yang selama ini sudah setia memilih PPP harus dihormati dan dihargai.
"Kader, simpatisan, dan konstituen yang selama ini memberikan kepercayaan kepada PPP juga tidak mau ikut tersandera. Mereka harus dihargai," katanya.
Soal dukungan PPP kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, Mudrick memastikan tidak terpengaruh pada kasus hukum yang menimpa Suryadharma.
"Permintaan agar Pak Surya nonaktif, murni untuk memperbaiki internal dan menjaga kehormatan partai," katanya.
Menurut dia, untuk pemenangan pasangan Prabowo-Hatta pada Pemilu Presiden 2014, adalah tanggung jawab bersama partai koalisi.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali, atas kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji.
Setelah Suryadharma berstatus tersangka, sejumlah pengurus DPP dan DPW meminta Suryadharma Ali untuk mundur atau nonaktif dari jabatan ketua umum DPP PPP untuk menjaga marwah partai.