Jumat 06 Jun 2014 17:35 WIB

Ahok Ancam Alihkan Proyek Monorel ke Perusahaan Lain

Rep: C63/ Red: Hazliansyah
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) didampingi Komisaris Utama PT Jakarta Monorail Edward Soeryadjaya (kiri) dan Direktur Teknis PT Jakarta Monorail R. Bovanantoo (tengah) melihat gambar jalur pembangunan proyek monorel ketika meresmikan groundbreakin
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Koz/Spt/13
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kanan) didampingi Komisaris Utama PT Jakarta Monorail Edward Soeryadjaya (kiri) dan Direktur Teknis PT Jakarta Monorail R. Bovanantoo (tengah) melihat gambar jalur pembangunan proyek monorel ketika meresmikan groundbreakin

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan masih banyak hal yang belum dipenuhi PT Jakarta Monorail (PT JM) dalam kerja sama pembangunan proyek tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan banyak hal mengenai kontruksi proyek monorel yang tidak diungkapkan PT JM ke Pemprov DKI. Padahal konstruksi seharusnya diungkap bersama untuk melihat dampak dibalik pembangungan proyek tersebut.

"Banyak sekali yang dia (PT JM) sembunyikan. Kayak misalnya dia mau bikin Depo di Tanah Abang, itu mau berapa lebar dia nggak mau cerita," kata pria yang disapa Ahok, Jumat (6/6).

Selain itu konstruksi yang diajukan PT JM mengenai pembangunan stasiun monorel juga tidak jelas rancangannya. Ahok mencontohkan rencana PT JM yang akan membangun stasiun monorel di Tanah Abang sepanjang 150 meter dengan tiga lantai diatasnya.

"Itu konstruksinya bagaimana? Apa bisa menopang 150 meter? 150 meter lho! Mana itu hitungannya, kajian lalu lintasnya mana?," kata Ahok.

Meski begitu Ahok mengatakan, Pemprov DKI masih berbaik hati dengan memberi kesempatan PT JM mengkaji kontruksi monorel selama dua bulan.

Namun, jika dalam waktu dua bulan PT JM tidak memenuhi 15 syarat yang diajukan, proyek monorel akan diberi ke perusahaan lain. Menurutnya, Jakarta memang tengah membutuhkan monorel, tetapi banyak perusahaan lain yang juga bersedia membangun monorel.

"Kalau mereka nggak siap ya saya putus saja. Langsung kita bikin surat, anda tidak boleh membangun monorel di Jakarta, kami yang bangun sendiri," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement