REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat Bidang Luar Negeri, Muhyidin Djunaidi, menyatakan MUI memberikan apresiasi atas kebijakan Vatikan mengizinkan berkumandangnya adzan.
"Allahu Akbar, kebijakan Vatikan ini merupakan sebuah langkah maju dan sinyal toleransi yang patut diapresiasi," kata Muhyidin saat dihubungi Republika, Ahad (8/6) pagi.
Rata-rata prosentase umat Islam di benua Eropa ada di atas 10 persen, untuk setiap negara anggota Uni Eropa. Bahkan, tahun 2048, umat Islam diprediksi mencapai 50 persen di benua Eropa.
Menurut Muhyidin, berkumandangnya adzan di Vatikan menunjukkan Islam semakin bersinar dan umatnya telah menunjukkan berkontribusi nyata di berbagai bidang.
Muslim merupakan warga negara yang loyalis dan memegang aturan main serta Undang-Undang di negara baru mereka. Ummat Islam juga menjunjung tinggi nilai demokrasi.
Jadi, sudah waktunya pemerintah dan ormas-ormas Islam di Indonesia memberikan bantuan kepada umat Islam di dunia, termasuk di Eropa. Hal ini, sangat penting agar peran umat Islam Indonesia dapat lebih dirasakan oleh mereka.
Saat ini, beberapa Mahasiswa dari Bulgaria, Albania dan Inggris telah belajar di Universitas Indonesia (UI) atas beasiswa dari Pemerintah Indonesia.