REPUBLIKA.CO.ID, KYOTO -- Universitas Jepang di Kyoto, Universitas Doshisha, untuk kali pertama menyelenggarakan sebuah pameran Omani dari peradaban Islam. Pameran ini hadir sebagai upaya memperkenalkan Islam dengan pendekatan koeksistensi dan toleransi.
"Masyarakat Jepang terbuka untuk memperlajari hal-hal yang baru. Orang-orang Jepang tertarik untuk belajar tentang Iislam," ujar Prof Katashiro Kohara, Direktur Pusat Studi Monoteistik, seperti yang dilansir dari OnIslam.net, Senin (9/6) waktu setempat.
Kohara mengatakan, pameran tersebut memberikan kesempatan kepada orang Jepang untuk belajar mengenai prinsip-prinsip dasar Islam dan kontribusi besar yang diberikan islam pada Oman. Hal itu telah menyebarkan pesan toleransi.
Acara pameran tersebut diselenggarakan dan diresmikan di Univerritas Doshisha Kyoto, Jepang. Pameran yang mengusung tema "Message of Islam from Oman" menarik perhatian warga Jepang. Pameran ini diselenggarakan dan diawasi oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Agama dari berbagai negara di seluruh dunia.
"Saya sangat berterima kasih kepada Pameran Kesultanan Oman yang dilaksanakan dengan baik dan sangat berkesan di Jepang," ujar Samir Nuh, Profesor Pusat Studi Monoteistik di Mesir.
Pameran tersebut memberikan tawaran kepada para pengunjung untuk menikmati tur kehidupan publik pada masa Kesultanan Oman secara rinci. Selain itu memberikan, peran, nilai-nilai dan etika Islam dalam mengenalkan Islam kepada para pengunjung. Pameran Oman yang menunjukan toleransi antarsesama mendapatkan pujian selama pameran berlangsung.