REPUBLIKA.CO.ID, LABUHANBATU, SUMUT -- Kota Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu terlihat kian ramai lokasi dagangan berbagai jenis makanan, sehingga memungkinkan ibu kota kabupaten tersebut sebagai kawasan kuliner.
Banuar Silitonga (52) warga Rantauprapat yang tinggal di Jakarta, Selasa, mengatakan dalam kurun waktu dua tahun belakangan, terdapat puluhan rumah makan, cafe ataupun warung lesehan berbagai jenis dagangan bermunculan di sejumlah tempat.
Seperti halnya di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Urip Sumodiharjo, Jalan Ahmad Yani dan lainnya, dagangan mulai ikan bakar hingga tumis kangkung khas daerah luar sangat digemari warga.
"Kalau sudah malam Kamis dan Minggu, jalanan itu terlalu padat akibat kendaraan roda dua hingga empat parkir disana, semua pengemudinya terlihat sedang menyantap hidangan," katanya.
Kondisi itu diakuinya memperlihatkan perubahan perkembangan wilayah kota Rantauprapat menuju kota modern yang dilengkapi dengan berbagai keperluan termasuk menu makanan dan minuman.
"Kalau dibanding dahulu, saya lihat banyak perubahan dan mungkin lima tahun ke depan sudah seperti kota-kota besar provinsi lah," kata pria yang selama ini menetap di Jakarta tersebut.
Guna lebih menciptakan suasana tenang dan nyaman, dia berharap adanya penataan dari pemerintah terkait lokalisasi pusat jajanan agar lebih rapi, sarannya.
Saat ini, telah berdiri sejumlah rumah makan dan lesehan yang dapat digunakan untuk bersantai, diantaranya menawarkan menu pecel lele, nasi uduk, mie aceh, ayam penyet dan lainnya.