REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI BARAT – Ketua Takmir Masjid Arrahman Suyatno mengaku senang dengan adanya safari dakwah yang digelar di kampungnya itu.
Pria Jawa yang sudah 14 tahun bermukim di Datah Bilang ini mengatakan, mualaf di kampungnya membutuhkan banyak bimbingan soal keislaman. “Apalagi di kampung kami ini minim guru mengaji,” ujarnya.
Di Datah Bilang hanya ada satu guru mengaji yang merangkap imam tetap Masjid Arrahman, seorang lelaki tua berusia 64 tahun bernama H Jahran. Kakek asal Banjarmasin ini sudah dua tahun menjadi imam tetap di kampung itu.
Menurut Suyatno, H Jahran butuh penerus yang akan melanjutkan misinya dalam pembinaan agama Islam di Datah Bilang.
Hingga kini, belum ada satu pun yang berhasil dididik menjadi kader dakwah. Karenanya, kedatangan rombongan safari dakwah dari Pesantren Assalam juga dimanfaatkan oleh pengurus masjid untuk meminta bantuan tenaga dakwah.
Ustaz Arief berjanji akan memenuhi permintaan tersebut. Ia bahkan mendorong warga agar menyekolahkan putra-putri mereka di Pesantren Assalam untuk dikader sebagai calon dai.
“Dengan adanya putra-putri Datah Bilang yang sekolah di pesantren, maka program dakwah di kampung ini akan berkelanjutan,” kata Arief.