REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama menyatakan pelaksanaan Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2014 sudah sesuai dengan apa yang telah dicanangkan pemerintah daerah selama ini, yakni menyediakan wadah besar bagi pelaku usaha termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
"Bagi kami, pelaksanaan Jakarta Fair ini sudah sesuai dengan rencana pemerintah DKI Jakarta di mana harus ada sebuah tempat pameran terbesar di suatu tempat yang dapat menampung juga kegiatan UKM," kata Basuki dalam sambutannnya di acara Grand Opening Jakarta Fair Kemayoran 2014 di panggung utama Jakarta Fair, awal pekan ini.
Basuki mengatakan Pemprov DKI mengizinkan PT JIExpo untuk kembali menyelenggarakan Jakarta Fair karena beberapa hal. Salah satunya karena PT JIExpo berjanji memberi ruang sebesar 40 persen kepada pelaku UKM. Selain itu, PT JIExpo juga berjanji akan mengakomodasi kebutuhan para pelaku UKM.
Ia pun memastikan penyelenggaraan PRJ Monas bukan sebagai tandingan Jakarta Fair Kemayoran. "Banyak yang bilang kalau Jakarta Fair itu seperti mal dan PRJ Monas versi tradisionalnya, itu salah. Jakarta Fair Kemayoran ini gabungan keduanya," kata Basuki.
Jakarta Fair Kemayoran 2014 diikuti 2.650 perusahaan peserta dalam 1.300 stand pameran. Juga diikuti oleh anjungan dari 33 pemerintah provinsi, 177 stand pemerintah kota/kabupaten, dan anjungan kementerian serta BUMN yang mendatangkan pengusaha kecil, koperasi dan usaha mikro binaan mereka. Provinsi termuda Kalimantan Utara pun ikut ambil bagian sebagai peserta pameran.
Pameran akan dibuka setiap hari mulai pukul 15.30 WIB sampai 22.00 WIB pada hari biasa, dan mulai pukul 10.00 WIB sampai 23.00 WIB pada akhir pekan. Harga tiket masuk tidak naik alias tetap seperti tahun lalu yakni Rp 25 ribu.